Senin, 24 Juni 2013

Gawai adat nyapat taunt simpang hulu 2013

Rangkaya Jagabanua

Gawai adat nyapat taunt merupakan peristiwa budaya Dayak yang direncanakan dilaksanakan secara rutin setiap tahun di Simpang Hulu, Kabupaten Ketapang, Kal-Bar. Dalam gawai nyapat taunt, selain acara inti yakni nyangahathn (pembacaan mantra), juga ditampilkan berbagai bentuk budaya tradisional seperti berbagai upacara adat, karnaval budaya, permainan tradisional, dan berbagai bentuk kerajinan yang juga bernuansa tradisional. Penyajian berbagai unsur tradisional, selama Gawai Dayak nyapat taunt, menjadikannya sebagai event yang eksotis di dalam masyarakat simpang hulu. Gawai Dayak nyapat taunt bukanlah peristiwa budaya yang murni tradisional, baik dilihat dari tempat pelaksanaan maupun isinya. Gawai Dayak nyapat taunt disimpang hulu merupakan perkembangan lebih lanjut dari acara pergelaran gawai dayak nyapat taunt sebelumnya. Perkembangan tersebut kuat dipengaruhi oleh semangat upacara syukuran kepada Jubata yang dilaksanakan masyarakat Dayak Simpang Hulu setiap tahun setelah masa panen.
Karnaval gawai adat nyapat taunt Sp.Hulu 2013
Dalam bentuknya yang tradisional, pelaksanaan upacara pascapanen ini dibatasi di wilayah kampung atau ketimanggungan. Acaranya pun hanya terbatas pada nyangahathn (pelantunan doa/mantra) dan saling kunjung dengan suguhan utamanya seperti: palomak (lemang/pulut dalam bambu), tumpi‘ (cucur), bontokng (nasi yang dibungkus dengan sejenis daun hutan seukuran kue).  Pada saat ini di beberapa daerah kabupaten acara syukuran ini telah dimodifikasi dan diangkat menjadi acara tingkat kabupaten. Selain liputan wilayahnya diperluas, acaranya pun ditambah dengan penampilan berbagai tradisi Dayak yang ada di daerah yang bersangkutan, dan daerah lainnya yang bersedia mengikuti acara tersebut. Di tingkat provinsi acara yang sama disebut Gawai Dayak atau Upacara Adat Gawai Dayak.

Gawai Dayak sebagai Upacara Adat 
Telah dikemukakan Gawai Dayak nyapat taunt adalah nama lain upacara adat syukuran pascapanen di Simpang Hulu. Hakikatnya sama dengan Naik Dango. “Tujuannya sendiri kurang labih sama, mengadakan pesta atau selamatan atas karunia yang diberikan oleh Jubata”, Upacara Nyapat taunt merupakan ungkapan rasa syukur atas keamanan, kesehatan, dan hasil panen yang melimpah, selain berusaha mencari terobosan baru sebagai usaha meningkatkan hasil pertanian pangan”.
Proses ritual adat nyapat taunt Sp.Hulu 2013
“Orang Dayak paling tidak mengenal 18 tahapan upacara adat perladangan. Sebelum hari H dilaksanakan, terlebih dahulu diadakan pelantunan mantra (nyangahathn), yang disebut Borent. Tujuannya ialah memberitahukan dan mohon restu kepada Jubata bahwa akan dilaksanakan pesta adat. Pada hari H dilaksanakan upacara adat dengan nyangahathn, memanggil semangat (jiwa) padi yang belum kembali, nyangahathn di lumbung padi (baluh atau langko) untuk mengumpulkan semangat padi di tempatnya, dan nyangahatn di tempayan beras (pandarengan) tujuannya memberkati beras agar bertahan dan tidak cepat habis.